Rabu, 22 September 2010

Psst... Jangan Pacaran Sama 'Brondong'


Katanya sih cinta tak mengenal usia, entah lebih tua atau lebih muda, yang namanya cinta tetaplah cinta. Ya... ya ... ya... memang bagi beberapa orang yang sedang kasmaran, cinta itu selalu sangat manis (di awal), tetapi beberapa waktu kemudian banyak juga yang sadar, bahwa cinta itu tak semanis dulu.

Beberapa sahabat sempat bercerita tentang hubungannya dengan pria yang (jauh) lebih muda darinya, dan disimpulkan, sepertinya mereka mengalami masalah yang sama. Dan setelah ditarik kesimpulan, disepakati bahwa pacaran dengan 'brondong' it's a no!

Inilah alasan dari setiap kesimpulan itu:

1. Ia 'sok serius' soal masa depan

Awalnya, omongannya sangat bisa dipercaya (terkadang membuat kita senyum-senyum sendiri). Bahkan sorotan matanya yang tajam dan mimik wajahnya menunjukkan ia 'cukup serius' mengatakan setiap kata-kata manisnya. Ia mengucapkan janji-janji muluk-muluk (yang ternyata hingga saat ini belum dijalankan), ia membayangkan (dan hanya membayangkan) hubungan serius, bahkan ia sudah memutuskan untuk membeli rumah serta perabot untuk masa depan.
Which is, ini hanya angan-angan belaka!

Percayalah, ia hanya sok serius saja. Apa yang ia katakan cuma khayalan dan bukanlah planning yang matang. Pria yang telah dewasa tak akan membual soal janji-janjinya. Yang ada adalah realisasi planning dengan full action, tak hanya di bibir saja.

2. Ia tak bisa menunggu untuk sebuah ciuman

Ya, ia sangat tergesa-gesa dan berkesan terlalu bergairah saat memberikan ciuman. Tak ada yang janggal di awal, hanya ada pikiran "mungkin dia sangat memuja dan mencintaiku", tetapi selanjutnya baru diketahui, bahwa ia memang 'terlalu bergairah'.

Ia tak tahu kapan waktu yang pas untuk memberikan sebuah ciuman hangat. Bahkan jantung tak berdebar-debar lagi saat ia memberi ciuman di bibir. Semuanya terkesan seperti, hambar!

3. Ia cenderung overprotect

Mungkin bagi beberapa orang hal ini terasa sangat manis, sangat disayang dan dipedulikan. Tetapi kenyataannya, overprotect bukanlah cinta, melainkan transformasi bentuk dari posesif. Menjadi bebas dalam bergerak dan membuat sebuah keputusan adalah penting bagi orang dewasa. Yang dibutuhkan hanyalah support, support, dan support. Bukan hanya larangan yang didasari oleh rasa cemburu belaka.

4. Ia sangat mudah marah

Kedewasaan tak diukur dari usia, namun dari pengalaman. Ya, itu sangat benar sekali. Tetapi berapa orang yang bisa menuai banyak pengalaman saat usianya masih belia? Bisa dikatakan dari 100 orang mungkin hanya ada 1, atau mungkin juga tak ada. Sehingga sebagian besar pria yang jauh lebih muda, tak punya banyak pengalaman. Dengan kata lain, mereka temperamen dan punya emosi yang mudah meluap.

Pada hal-hal kecil saja ia sangat mudah marah, dan kurang berpikir panjang. Pertengkaran yang tak perlu jadi sering terjadi, dan sudah bisa ditebak apa kelanjutannya kan? Kata putus, sepertinya bukan hal yang asing.

5. Ia doyan pamer dan membanggakan diri

Baginya (seringkali), jalan di mall adalah sebuah kesempatan adu pamer. Ia merasa semua orang memperhatikan penampilannya. Bahkan ia seringkali merasa (kita menyebutnya 'ge-er') beberapa gadis melirik kagum. Intinya, ia sangat suka diperhatikan dan dipuja, menjadi pusat perhatian dan dielu-elukan.

Sedangkan pria dewasa tidak demikian. Bukan fisik yang akan mereka banggakan, tetapi kualitas diri dan hubungan yang ia miliki.

Tentu saja tak semua 'brondong' demikian. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mungkin dari 100 orang ada 1 yang berbeda (atau mungkin juga tidak). Jadi jika Anda sudah menemukan sosok yang membuat Anda kagum tak hanya di fase pendekatan saja, perlakukan ia dengan baik dan wujudkan ia menjadi pasangan terakhir Anda :)

Semoga posting kali ini bermanfaat dan jangan lupa komentarnya ya.. ^_^
Share:

Temukan Kami di Facebook

Dapatkan Tips-Tips Cinta Terbaru Hanya di TIPS PERCINTAAN !! Jangan Lupa Klik Tombol LIKE nya Yaa..

Daftar Artikel Tips Cinta

Statistik Pengunjung